PT Bank ICBC Indonesia (“Bank ICBC Indonesia”) berencana meluncurkan obligasi global senilai US$500-700 juta. Rencananya obligasi tersebut akan digunakan untuk ekspansi bisnis dan pembiayaan jangka panjang. Obligasi tersebut berjangka waktu 3 tahun dan akan jatuh tempo pada.

“Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia, khususnya terkait dengan  pembiayaan proyek-proyek jangka panjang, Bank ICBC Indonesia siap menerbitkan obligasi global dengan nilai US$ 500-700 juta,‘’ kata Shen Xiaoqi, Presiden Direktur Bank ICBC Indonesia. Menurutnya, penerbitan obligasi global tersebut  untuk meningkatkan komposisi pendanaan guna mendukung proyek-proyek jangka panjang dan menjadi sumber tambahan pendanaan.

Sebelumnya, Bank ICBC Indonesia telah memperoleh peringkat Baa2 dengan prospek stabil untuk kredit jangka panjang dari lembaga pemeringkatan international Moody’s Investment Service. Peringkat ini merupakan peringkat tertinggi yang diperoleh lembaga keuangan di Indonesia, bahkan peringkat  ini lebih tinggi satu poin dibandingkan peringkat pemerintah Indonesia.

Moody’s menyatakan pemeringkatan tersebut mencerminkan dukungan besar dari pemegang saham mayoritas Bank ICBC Indonesia, yaitu ICBC Limited (“ICBC Ltd.”) yang diketahui sebagai bank komersial terbesar di dunia. Selain itu, perolehan peringkat ini juga mencerminkan kinerja keuangan yang baik dan modal yang kuat dari Bank ICBC Indonesia.

“Peringkat yang diperoleh dari Moody’s mempunyai arti yang sangat penting bagi Bank ICBC Indonesia. Pasalnya, Bank ICBC Indonesia mendapatkan pengakuan dari lembaga pemeringkatan kredit internasional terhadap strategi pertumbuhan di masa mendatang, operasional yang memadai, serta manajemen risiko yang komprehensif,” ujar Shen Xiaoqi. Dengan mendapatkan peringkat tersebut, mengindikasikan Bank ICBC Indonesia merupakan anak perusahaan yang penting dan strategis bagi ICBC Ltd. dan sekaligus badan usaha yang  mandiri. Moody’s percaya Indonesia masih tetap menjadi pasar penting bagi pertumbuhan ICBC Ltd. di Asia Tenggara.